Yaelaaaaa, gag berasa udah 3 hari di Bandung, udah waktunya pulang.
Pagi ini kami semua sarapan lebih awal karena setelah itu anak-anak ingin berenang lagi. Sudah haqqul yakin banget, anak-anak ingin berenang lebih lama dibandingkan kemarin.
Untuk sarapan pagi ini, aku memilih bubur ayam yang rasanya enak deh. Ditambah guyuran kuah kuning beserta berbagai macam pelengkap mulai dari cakue sampai tongcai dan sambal, nikmatnya Untuk minumnya, aku pilih 3 macam, mulai dari kopi susu, lalu jus buah campur (apel, jambu biji dan kiwi), dan tak lupa minuman jamu tradisional beras kencur. Alhamdulillah enaknyaaaa Oiya, lupa, ditambah lagi dengan green tea croissantnya yang lumer di lidah. Gag nyesel untuk ambil sepotong tadi.
Oke, sesuai rencana, kelar sarapan, kita langsung turun ke lantai 5 menuju kolam berenang. Berbeda dengan kemarin, pagi ini aku menemani anak-anak nyebur ke kolam. Sementara mama dan papa diantar oleh Pak Tatang, supir yang kami sewa, untuk keliling kota cari oleh-oleh. Aku sendiri malah tidak ada kesempatan untuk turun ke kota. Praktis, selama 3 hari di Bandung aku hanya ngider di daerah atas saja, Ciumbuleuit dan Lembang. Bukannya tidak sengaja, tapi aku memang inginnya liburan ini menemani anak-anak. Gag terlalu menggebu untuk belanja ini itu selama di Bandung.
Cukup lama juga kami berenang, mulai dari pukul 8.30 sampai pukul 10 kurang sedikit mungkin. Setelah itu kami bergegas ke kamar untuk mandi dan beberes. Selagi menunggu waktu luang, anak-anak sempat untuk ber-skype ria dengan bapaknya yang kebetulan lagi istirahat makan siang (waktu Australia).
Tepat jam 12 kita pun check out. Seperti yang sudah kukemukakan ke pihak Padma, setelah check out, mobil masih aku tinggal di hotel karena kami mau ke Lembang dulu (lebih tepatnya, lagi yah). Sama seperti kemarin, perjalanan ke Lembang memakai Avanza sewaaan dan dikemudikan oleh Pak Tatang. Berhubung Pak Tatang ini orang lokal Bandung, jadi beliau tau banget jalan tikus dari hotel menuju De Ranch di Lembang. Jadi enak, gag kena macet sama sekali.
Sampai di De Ranch, anak-anak (kecuali Mareeam yang tertidur pulas sejak di perjalanan) langsung tidak sabar untuk menunggang kuda. Berhubung kami datang bukan pas akhir pekan, jadi mereka hanya ada jatah kuda besar, bukan kuda poni. Tapi syukurnya anak-anak cukup berani naik kuda besar. Belum puas menunggang kuda (dengan tarif Rp 20 ribu per orang), anak-anak pun tertarik naik delman. Kami pun bergantian naik karena hanya tersedia 1 delman untuk 1 kali putaran. Untuk naik delman, harganya lebih murah, yaitu Rp 25 ribu. Delman bisa terisi oleh sekitar 2 orang dewasa dan 2-3 anak kecil. Anak-anak senang sekali tuh naik delman walaupun jalannya ajrut-ajrutan, hahaha!
Setelah itu, kami pun makan siang karena sudah mulai keroncongan. Untuk anak-anak aku pesankan nasi soto ayam dan nasi rawon. Aku sendiri pesan nasi tutug oncom dan tumis kangkung plus pempek *eh, lapar yah?*. Sementara ibu dan papa juga mama memilih sop buntut goreng, ayam bakar dan juga iga bakar penyet.
Sudah kenyang, anak-anak melanjutkan lagi acara bermainnya. Kali ini mereka pilih memancing ikan. Ada 2 pilihan, yaitu ikan betulan atau ikan plastik. Khadeeja dan Fateema jelas memilih ikan asli *yang ukurannya sebetulnya lebih ke arah ikan teri yah*. Sedangkan Udin dan Mareeam pilih ikan plastik yang warnanya gonjreng abis. Untuk kolam ikan asli, mereka bukan diberi pancing, melainkan jaring ikan. Jadi lumayan gampang untuk dapat ikannya. Sedangkan untuk ikan plastik, di ujung kail dan ujung mulut ikan masing-masing ada magnetnya, jadi kalo kedua ujung magnet beradu, dapatlah ikannya. Udin lumayan gigih untuk memancing ikan-ikan plastik tersebut, sedangkan Mareeam cuek saja pakai tangannya untuk mengambili ikan-ikan itu, hahaha!
Untuk yang ikan hidup, sebetulnya anak-anak diperbolehkan untuk membawa pulang hasil tangkapan mereka, dengan jumlah maksimal 10 ekor untuk masing-masing anak. Tapi aku sudah bilang, ikan-ikannya nanti sebaiknya dilepas lagi, gag usah dibawa pulang. Walhasil mereka keasikan main tangkap ikan. Begitu dapat 1 ember penuh, ikan-ikan tersebut dilepas kembali ke kolam. Begitu terus berulang-ulang. Enaknya, karena kita datang di hari sekolah, arena memancing sepi, hanya anak-anak saja. Jadi batasan main yang 10 menit tidak berlaku untuk mereka
Gag lama kemudian, sementara Udin dan Mareeam masih asik memancing ikan, Khadeeja dan Fateema lalu bermain flying fox. Cukup seru juga buat mereka karena ini pertama kalinya mereka main flying fox yang lumayan tinggi. Setelah puas bermain, barulah kita kembali ke arah Bandung setelah sebelumnya mampir dulu ke Tahu Susu Lembang yang berada di Jl. Raya Lembang.
Kembali ke Padma hotel, kami pun mengurus kopor-kopor yang sebelumnya kami titipkan di storage. Setelah pamit dengan para staff, kami pun kembali ke Jakarta. Dengan 2 mobil beriringan, aku mengikuti Pak Tatang masuk ke Pasteur dari belakang. Perjalanan terasa lumayan panjang buatku, mungkin karena hari sudah gelap, ditambah dengan hujan dan banyak sekali truk-truk di jalan tol. Yang membuat rusuh, truk-truk itu lampunya gelap-gelap yah, gag terang benderang seperti di Australia. Jadi mata harus benar-benar awas, padahal kaca depan kan ada halangan wiper yang bergerak kanan kiri. Yang lucu pula, ada pula bis mini yang tampak dari jauh lampu belakangnya hanya nyala 1. Jadi benar-benar tidak kelihatan di tengah derasnya hujan. Begitu kita mendahului bis tersebut, ternyata bis itu punya kepolisian. Ah, gimana sih, bahkan punya polisi saja seharusnya tidak layak jalan, di jalan tol pula. Indonesia banget daaaaaahhhh!!
Alhamdulillah, setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam *sudah termasuk berhenti 2 kali dan termasuk pula mengarungi macet dari hotel ke Pasteur, padahal sudah lewat jalan tikus*, akhirnya sampailah juga kami di Jakarta. Fiuuuuh.. Perjalanan karirku sebagai supir di Indonesia sudah bisa dikatakan lulus yah, hahaha!
Enakknyaaa liburannnn
..APA kabar smua?..kangen dweh..
Happy holiday yaaaaaa…
ternyata indonesia tetap surga ya, surga belanja, surga kuliner, surga wisata.
Suka sekali ulasan de’Ranch-nya mbak. Akhirnya diniatin main ke sana, weekend tapi dibela-belain berangkat jam 7.30. Mampir ke tahu tauhid untuk sarapan lalu lanjut main ke de’Ranch. Puassss mainnya… soalnya masih sepi. Begitu jam 10an, ruammeeee..
Soal jalan raya di Indo, saya nyerah nyetirnya. Ga kuat sama macetnya dan mulut ga brenti ngomel. Demi jantung sehat dan otak tetep waras, saya pensiun dini nyetir di Indo. Hahaha..