SI
SULUNG vs EYANG...
December 21, 2010 Semalam,
si sulung kami tiba-tiba menangis sesenggukan
keluar dari kamar eyangnya...
Loh... Loh... Ada apa gerangan?
Setelah ditelaah, ternyata dia ngambek
dengan eyang papanya... Katanya, "Eyang
Papa didn't let me read by myself..."
Dan setelah ditanya-tanya lebih lanjut,
ternyata si sulung merasa kesal karena lagi
semangat-semangatnya belajar membaca surat
Al-Asr, beberapa kali 'dikoreksi' oleh eyang
Papanya... Memang, selama ada eyang Papa
dan eyang Mama di sini, mereka sering mengambil
alih tugas kita untuk mengajari anak-anak
bacaan surat-surat Qur'an yang pendek...
Sebetulnya tidak ada pihak yang salah...
Si sulung membaca Surat tsb dengan cara
membaca in English... Lalu eyang papanya
bilang, tidak dibaca demikian...
Yang membuat si sulung kesal, karena pengkoreksian
bacaan berlangsung selama proses membaca...
Hal ini yang membuatku ingat tahun-tahun
pertama tinggal di sini, 12 tahun yang lalu...
Kita yang selama ini terbiasa hidup di budaya
'Bukan begitu caranya... Yang benar adalah
begini..' lama-lama dan perlahan-lahan harus
belajar bahwa di sini tidak biasa dengan
culture demikian... Kebudayaan didikte bahwa
ini benar dan itu salah...
Kalaupun ada yang salah, kita biasanya
tidak bilang "That's wrong..."
secara langsung, tapi dengan cara yang halus...
Misalnya saja, dulu aku pernah berkata
kepada seorang teman yang orang local...
"I need to buy some shallot..."
dan shallot dibaca "syalet"...
Dia lantas menimpali... "Oooh, if
you want to get cheaper shallot, you should
go there..." dan shallot dibaca
"syelot".
Kali lain, kita sedang duduk di restoran
menunggu pesanan... Seorang teman bertanya,
"What did you order, Astri?"
Dan aku dengan pedenya bilang "Smoked
salmon with green salad" dengan salmon
dibaca kental huruf "L"nya sehingga
bersuara "Salmen..."
Rupanya si teman bingung... Dia bertanya
lagi, "Salman? You don't talk about
eating Salman Rusdi, do you?"
Ternyata, Salmon itu seharusnya di-pronounce
"Samen"...
Di sekolah pun demikian... Kalau kita melakukan
kesalahan, guru tidak mengkoreksi secara
sadis yang membuat kita malu di depan orang
banyak... Coba di Indonesia... Jadi ingat
umpatan seorang guru kepada salah satu temen
wanita... "Kamu itu... Udah jelek..
Goblok lagi...!!" hanya karena
si teman wanita salah memberikan jawaban...
OK, mungkin si guru lagi marah banget, tapi
tetaplah tidak pantas untuk mengeluarkan
umpatan demikian...
Tidak, aku menulis ini tidak untuk menyalahkan
eyang papanya anak-anak... Seperti yang
aku tulis tadi, tidak ada pihak yang salah..
Khadeeja tidak salah, eyang papapun tidak
salah... Cuma beda budayanya saja sampai
terjadi kejadian sesenggukan seperti semalam...
:)
Posted by: keluarga nugraha on
21 December 2010 l 10:11 pm
___________________________________________________________________ |