Hari keempat dari petualangan kami diisi dengan… menjelajah Coffs Harbour. Alhamdulillah cuaca sangat mendukung. Cerah dan sedikit berawan, jadi tidak terlalu panas.
Yang paling terkenal di kota ini sih tempat wisata “The Big Banana”nya yang terletak persis di jalan raya Pacific Highway. Pokonya kalau lagi dalam perjalanan menuju Brisbane dari Sydney, dia ada di sebelah kiri, engga jauh seteah melewati pusat keramaian. Engga akan terlewat deh secara patung pisang gedenya terlihat jelas sekali.
Sebelum ke The Big Banana, kita sempatkan untuk singgah dulu ke Clog Barn. Clog Barn ini terletak di Pacific Highway juga tapi dia lebih dekat ke pusat kota Coffs Harbour, dengan posisi di sebelah kanan jalan.
Di dalam Clog Barn ada miniature model rumah-rumah di Belanda. Tidak sebesar Cockington Green di Canberra, pun semegah Madurodam, tapi lumayan menghibur untuk anak-anak. Yang penting lagi, di sana biaya masuknya gratis. Sebelum meninggalkan Clog Barn, kusempatkan dulu untuk membeli beberapa cinderamata di tokonya. Baru setelah itu kita menuju ke The Big Banana.
Hal pertama yang kita lakukan di sana adalah Sky Walk. Benar-benar walking alias jalan kaki sampai ke puncak plantation atau perkebunan pisangnya. Sebetulnya bisa menarik tapi sayangnya kurang perawatan. Seingat kita, dulu kalau mau ke atas ada sarana kereta mininya. Sekarang sudah dihilangkan. Lumayan juga tuh mendaki sekian banyaknya anak tangga. Anak-anak sih engga masalah, kita-kita ini yang sudah mulai berumur. Haha..!
Yang paling menarik perhatianku tentunya hamparan pohon pisang di kanan kiri. Andaikan saja daunnya bisa kubawa pulang untuk membuat pepes, arem-arem, lemper. Nikmatnyaaa Ternyata di antara pepohonan pisang, terselip juga pohon nangka. Anak-anak, khususnya Khadeeja dan Fateema yang sempat terheran-heran melihat buah nangka.
“What’s that, Mammo.. What is that?”
Begitu tanya mereka berulang kali.
Setelah kembali ke bawah, kita lanjut dengan mengunjungi Candy Factory. Toko permen di komplek tersebut tidak besar tapi sangat menarik perhatian anak-anak. Permen dengan berbagai warna, ukuran dan bentuknya pun cukup unik. Akhirnya kubeli beberapa bungkus untuk bekal di jalan.
Dilanjutkan dengan makan siang di café dalam komplek. Sumpah, makanan di café tersebut engga ada yang enak. Rasanya substandard. Sayang yah, harusnya bisa ditingkatkan secara mereka kan termasuk tempat wisata yang lumayan ramai, khususnya di musim liburan sekolah. Anak-anak sempat mencicipi pisang beku berbalut coklat. Sayangnya mereka tidak bisa menghabiskan karena ukuran pisangnya terlalu besar untuk anak-anak.
Selesai makan, aku sempatkan mampir ke toko cinderamatanya. Banyak benda-benda lucu dan menarik yang sayang untuk tidak dibeli. Hehe.
Berasa di Indonesia aja ya, banyak pohon pisang… xixixixixi.. bener mbak.. andaikan bisa dibawa pulang si daun pisang itu ^_^
waaah, disana juga ada pohon pisang ya? hehe
toboggan mirip luge ya
pohon pisangnya jenis cavendish ya? itu daun pisangnya pada robek apa karena rajin ketiup angin ya…hehehe